"PENERAPAN
KONSTITUSI DEWASA INI"
A.
Sekapur Sirih Konstitusi
Sebagai organisasi pejuangan, HMI dihadapkan dengan
berbagai tantangan yang datang silih berganti tanpa henti. Tantangan itupun
akan selalu muncul terlebih-lebih dimasa mendatang, yang bentuk dan wujudnya
jauh lebih besar dan berat. Ada dua tantangan besar yang dihadapi HMI, yaitu
tantangan eksternal dan tantangan internal.
Apabila dalam tubuh manusia ada yang rusak atau sakit,
maka yang sangat vital pengaruhnya adalah bagian tubuh dibagian dalam
manusia seperti lambung, usus, jantung
dan lain sebagainya yang akan mempengaruhi bagian luar tubuh manusia. Begitu
pula dalam tubuh HMI dalam masa ini, dimana telah mengalami sakit yang
amat kronis dan apabila dibiarkan sakit maka suatu saat HMI akan hilang dari
bumi pertiwi ini.
Yang terjadi saat ini di Bumi Tambung Bungai, kader-kader mulai lupa akan hal
konstitusi saat ini, bahkan kitab suci HMI dilupakan begitu saja seakan-akan
organisasi ini hanya organisasi perkumpulan begitu saja yang hanya mengenal
kesenangan semata, sungguh menangis lah HMI.
Konstitusi, disetiap organisasi di Indonesia ataupun hanya
dalam lingkup Kalimantan Tengah memiliki makna yang serupa namun terkadang tak
sama. Hal ini berkaitan dengan bagaiamana organisasi itu menjalankan system
organisasinya. Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi
ketentuan-ketentuan dasar suatu organisasi. Oleh karena aturan yang terdapat
dalam konstitusi mengatur hal-hal yang amat mendasar dari suatu organisasi,
kontitusi dikatakan pula sebagai hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam
menjalankan roda organisasi. Berdasarkan pengertian diatas, konstitusi dapat
berupa hukum dasar tertulis.
B.
Pentingnya
Konstitusi Dalam Hmi
Hijarahnya Rasulluah dari
Mekkaah ke Madinah, pada tahun ke-23 kenabiannya, membuka era baru bagi Nabi
Muhammad SAW dalam menyampaikan Islam. Di Madinah selain bertugas sebagai Rasul
yang mengemban risalah Allah, Nabi Muhammad juga berperan sebagai kepala
negara, yang warga negaranya tidak hanya terdiri dari kaum muslim saja
melainkan juga musyrikin, kaum yahudi, nasrani serat kabilah-kabilahnya.
Untuk mempersatukan warganegara
yang majemuk, baik latar belakang sosio kultural maupun keagamaan, dipandang
perlu adanya suatu perjanjian yang disepakati bersama. Atas pertimbangan itu
kemudian dibuat sebuah perjanjian dan ditandatangani Nabi Muhammad SAW dalam
kedudukannya sebagai Rasulullah dan pemimpin tertinggi sebuah negara.
Perjanjian itu disebut piagam madinah, yang merupakan konstitusi/ undang-undang
dasar pertama di dunia bagi sebuah negara. Dengan perjanjian/ konstitusi inilah
yang mampu mengatur kehidupan dan hubungan antara komunitas majemuk di Madinah
sehingga tercipta kerukunan yang harmonis diantara perbedaan-perbedaan dalam
negara Madinah. Demikinlah pentingnya sebuah konstitusi bagi berjalannya sebuah
negara.
Dalam konteks ke-HMI-ian,
dimana konstitusi merupakan kitab sucinya HMI atau
sering disebut Al-qur’an HMI maka dapat dikatakan demikian dalam ajaran
agama Islam konstitusinya adalah Al-qur’an, didalam Negara konstitusinya
disebut dengan UUD, memang menjadi sangat penting bagi
berlangsungnya roda organisasi. Dalam konstitusi HMI termaktub aturan main
organisasi yang terdiri dari Anggaran Dasar (AD) HMI sebanyak 20 pasal yang
terdiri dari 1 pasal aturan tambahan dan Anggaran Rumah Tangga (ART) HMI
sebanyak 63 pasal yang terdiri dari 60 pasal aturan pokok, 2 pasal aturan
peralihan dan 1 pasal aturan tambahan, pasal-pasal inilah yang menjadi acuan
dan kompas bagi perjalanan bahtera organisasi menuju pulau harapan yang
termaktub dalam pasal 4 anggaran dasar HMI (Tujuan suci HMI).
Konstitusi sebagai norma
sosial dapat menerbitkan pergaulan masyarakat insan cita, penyelesaian sengketa
kepentingan secara politis serta mendorong kemajuan bagi organiasai yang
bersangkutan.
Pentingnya konstitusi sbb:
1)
Sebagai alat ketertiban dan keamanan
dalam perjalanan roda organisasi
2)
Sebagai alat dalam penyelesaian konflik
3)
Sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan
dari organisasi
4)
Sabagai sarana penggerak bagi kemajuan
suatu organisasi
5)
Sebagai fungsi kontrol perjalanan
organisasi
Membangun kesadaran kader dalam
komitmen memegang teguh konstitusi, Inilah hal yang paling utama dan urgen
dilakukan oleh setiap kader yang katanya punya kepedulian terhadap Himpunan
tercinta ini, membangun kesadaran bukan hal gampang untuk dilakukan tetapi
membutuhkan komitmen dan kebulatan tekad untuk tetap istiqomah menjalankan
agenda-agenda organisasi serta dalam proses dialektika di HMI senantiasa
berjalan sinerjis dengan aturan main organisasi yang disebut dengan Konstitusi
HMI. Oleh karena itu semua senior selain melakukan didikan secara
intelektualitas perlu juga melakukan didikan secara moralitas demi memegang
teguh amanah dan tanggung jawab sesuai dengan segala aturan-aturan yang berlaku
dimanapun ia berada. Sadar akan hukum yang sering dikumandangkan oleh para
penegak hukum di negara ini perlu diresponi dengan baik, budaya taat aturan
perlu diterapkan sedini mungkin demi menegmbangkan tradisi taat aturan sehingga
perjalanan kita dimanapun senantiasa pberjalan dengan baik.